Selasa, 12 Maret 2019

Fungsi dan Peran Keragaman Sosial Budaya dalam pembangunan

Fungsi dan Peran Keragaman Sosial Budaya dalam pembangunan

Setiap suku bangsa itu memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Contoh: suku bangsa yang tinggal di Pulau Jawa, rata-rata pandai dalam bidang pertanian. Suku bangsa di daerah kepulauan, pandai dalam bidang pelayaran. Keragaman suku bangsa, akan menyebabkan keragaman budaya, bahasa, teknologi, dan sebagainya. Dengan demikian, sesungguhnya keragaman suku bangsa di Indonesia merupakan potensi pembangunan bangsa Indonesia.
Fungsi dan Peran Keragaman Sosial Budaya dalam Pembangunan Nasional

Setiap suku bangsa memiliki keahlian, teknologi, dan kebudayaan bawaan yang diturunkan oleh nenek moyang. 


 Setiap suku bangsa, memiliki keunggulan masing-masing. Berbagai keunggulan tersebut, harus dikelola dengan baik. Setiap suku bangsa, saling mengisi dan melengkapi sehingga bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan hebat.


2. Fungsi dan Peran Keragaman Bahasa


Pada saat ini, bangsa Indonesia telah memiliki bahasa nasional dan bahasa persatuan, yaitu: bahasa Indonesia. Bahasa daerah masih tetap dijunjung tinggi, karena merupakan salah satu hasil budaya bangsa yang bernilai sangat tinggi. Sejak lahir, manusia telah melakukan kontak dengan lingkungan di sekelilingnya. Kontak manusia dengan manusia, dilakukan dengan bahasa simbol dan lisan. Bahasa lisan, merupakan bahasa yang paling mudah dipelajari dan dipahami. 


Peran dan fungsi bahasa bagi kehidupan manusia

a. Bahasa sebagai alat komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses ketika seseorang atau beberapa orang, menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat berhubungan dan berinteraksi dengan sesama manusia. Melalui bahasa, manusia dapat menyampaikan segala pesan yang ada didalam akal pikiran. Di sekolah, guru menyampaikan informasi pembelajaran kepada peserta didik, menggunakan bahasa.

b. Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri
Apa yang terucap pada dirimu, apabila kalian: senang, sedih, geli, cemas, dan sebagainya. Bahasa yang terucap merupakan bentuk ekspresi untuk mengungkapkan perasaan manusia. Bahasa, merupakan sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang dimilikinya. Manusia mengungkapkan semua yang diingat, dipikirkan, dan diinginkan, melalui bahasa. Ingatan, pikiran, dan keinginan manusia, meliputi semua bidang kehidupan manusia. Untuk memahami suatu masyarakat, seseorang harus memahami bahasa yang digunakan masyarakat tersebut. Puisi yang sedang dibaca oleh seorang siswa, juga merupakan salah satu ekspresi diri seseorang.

c. Bahasa sebagai alat kontrol sosial
Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif diterapkan pada individu atau masyarakat. Berbagai informasi dan pendidikan, disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku panduan, adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. kalian tentu sering menemukan berbagai tulisan yang bersifat himbauan atau larangan dalam berperilaku di tengah-tengah masyarakat.

Wawasan

Bangsa Indonesia memiliki aneka ragam bahasa yang digunakan disetiap masyarakat. Untuk menerapkan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi, sebagai sarana ekspresi diri, dan sebagai kontrol sosial, tentu memiliki banyak hambatan. Sesama masyarakat yang tinggal di satu pulau, kadang memiliki bahasa yang berbeda-beda. Sebagai contoh, masyarakat di Pulau Jawa memiliki bahasa Jawa dan bahasa Sunda.
Bagaimana menerapkan ketiga fungsi bahasa dalam perbedaan bahasa disetiap masyarakat Indonesia ? Peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, merupakan kunci penting bangsa Indonesia mengatasi keragaman bahasa di Indonesia. Para-pemuda menerima perbedaan berbagai bahasa di Indonesia, tetapi mereka sepakat menjunjung tinggi bahasa nasional, yakni: bahasa Indonesia. Pada saat ini, bahasa Indonesia juga merupakan Bahasa Negara seperti tercantum dalam UUD 1945, Bab XV, Pasal 36. Dengan demikian, bahasa Indonesia mempunyai kedudukan, baik sebagai bahasa nasional maupun bahasa negara.
Kedudukan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki empat fungsi. Keempat fungsi tersebut, ialah sebagai: 1) lambang identitas nasional, 2) lambang kebanggaan nasional, 3) alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda, dan 4) alat perhubungan antarbudaya dan daerah.

Berkaitan dengan statusnya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai: 1) bahasa resmi negara, 2) bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan, 3) bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan 4) bahasa resmi didalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi.

Setelah kalian mempelajari bagaimana peranan bahasa dalam kehidupan masyarakat, bagaimana pendapatmu dengan fungsi dan peran keragaman bahasa di Indonesia dalam pembangunan nasional ?
Keragaman bahasa adalah potensi besar bagi bangsa Indonesia. Potensi tersebut memiliki fungsi dan peran penting bagi pembangunan nasional. Beberapa fungsi dan peran keragaman bahasa dalam pembangunan nasional, adalah sebagai berikut.

Fungsi dan Peran Keragaman Sosial Budaya dalam Pembangunan Nasional

a. Keragaman bahasa sebagai wujud kekayaan budaya bangsa Indonesia

Bahasa adalah salah satu wujud kebudayaan. Keragaman bahasa, selayaknya selalu dibanggakan bangsa Indonesia, karena mencerminkan kehebatan nenek moyang bangsa Indonesia dalam melahirkan budaya berupa bahasa.
Kekayaan bahasa di Indonesia, memungkinkan terjadinya penyerapan unsur-unsur bahasa daerah menjadi bahasa nasional. Contoh: penyerapan berbagai kosa kata dari bahasa-bahasa daerah yang kemudian menjadi bahasa Indonesia.


b. Keragaman bahasa mengandung nilai-nilai penting budaya bangsa

Kamu telah mempelajari salah satu fungsi nbahasa sebagai sarana ekspresi diri. Ekspresi yang dilahirkan manusia, dapat berupa: pemikiran, kesenian, ajaran, dan sebagainya. Bahasa yang dimiliki masyarakat diberbagai daerah, bukan sekedar sebagai alat komunikasi belaka, tetapi didalamnya juga terkandung nilai-nilai budaya tinggi. Contoh: masyarakat Jawa memiliki bahasa Jawa yang sistemnya bertingkat: ngoko, kromo alus, dan kromo inggil. Menyebut kata ganti “kamu” untuk anak kecil, sangat berbeda dengan menyebut “kamu” untuk teman sebaya atau untuk orang yang lebih tua. Sikap menghormati masyarakat Jawa terhadap orangtua sangat tinggi, sehingga mereka membedakan bahasa untuk teman sebaya dan orang yang lebih tua. Artinya, bahasa bukan sekedar sebagai alat komunikasi, melainkan juga mencerminkan nilai-nilai kebudayaan yang sangat tinggi.

Kamu dapat menemukan berbagai karya sastra dilingkungan tempat tinggalmu, yang mengandung nilai-nilai kehidupan. Nilai-nilai tersebut, dapat berupa: peringatan, nasehat, hiburan, dan sebagainya. Nilai yang terkandung dalam berbagai karya seni dan sastra di berbagai daerah, menjadi pendorong semangat bangsa Indonesia untuk terus maju.

Perhatikan pantun berikut:

Ilmu manusia setitik embun
Tiada umat sepandai nabi
Kala nyawa tinggal diubun
Turutlah ilmu insan nan mati
 peranan keragaman bahasa sebagai pendorong semangat masyarakat dalam pembangunan nasional.

c. Bahasa sebagai media kontrol sosial

Bahasa daerah atau lebih dikenal sebagai bahasa ibu bagi masyarakat yang setiap hari menggunakannya, memiliki fungsi dan peran penting dalam melakukan kontrol sosial. Dalam bidang pendidikan, bahasa memiliki peran penting untuk melakukan transfer pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Tidak semua pesan, dapat diterjemahkan dalam bahasa nasional. Contoh: tidak semua bahasa daerah untuk upacara adat, dapat diganti dengan bahasa nasional.
Setelah mempelajari materi tersebut, kalian tentu dapat menyimpulkan bahwa bahasa daerah tetap berperan penting dalam pembangunan nasional. Bahasa daerah, tidak lebih rendah daripada bahasa nasional. Keduanya memiliki persamaan derajat, sehingga harus tetap terus dijaga keberadaannya.

3. Fungsi dan Peran Keragaman Budaya


Indonesia memiliki lebih dari 100 tarian daerah yang tersebar di seluruh Nusantara. Kekayaan tersebut, menggambarkan keberagaman budaya Indonesia. Kekayaan kesenian berupa tarian daerah, menjadi salah satu daya pikat wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Fungsi dan Peran Keragaman Sosial Budaya dalam Pembangunan Nasional
Tarian daerah bukan hanya sekedar tarian untuk dilihat, tetapi didalamnya mengandung makna sangat penting bagi bangsa Indonesia. Tarian daerah merupakan ekspresi jiwa seniman Indonesia masa lalu, dan menggambarkan nilai-nilai penting yang dapat menjadi inspirasi dan teladan masyarakat masa sekarang. Seni tari Indonesia, tidak lepas dari pesan-pesan nilai moral dan keagamaan, sebagai ciri khas bangsa Indonesia.

Tarian hanya sebagian dari keragaman budaya bangsa Indonesia. Keragaman budaya daerah, dapat dikenali melalui bentuk-bentuk pakaian adat, lagu daerah, tarian daerah, rumah adat, alat musik, seni pertunjukan, upacara adat, dan lain-lain.


 fungsi dan peran keragaman budaya dalam pembangunan nasional, adalah sebagai berikut.

a. Sebagai daya tarik bangsa asing
Indonesia adalah salah satu tujuan wisata dari berbagai negara. Salah satu daya tarik wisatawan mancanegara, adalah: kekayaan budaya bangsa Indonesia. Contoh: kebudayaan yang masih berkembang di Bali, merupakan salah satu daya tarik wisatawan berkunjung ke sana. Banyaknya wisatawan yang berkunjung, membantu kegiatan perekonomian masyarakat Bali. Berbagai barang dan jasa, diperjualkan di Pulau Dewata tersebut. Ratusan hotel, rumah makan, biro perjalanan, produksi cindera mata, seni kerajinan, dan sebagainya, tumbuh subur di Bali.

b. Mengembangkan kebudayaan nasional
Kebudayaan nasional, adalah puncak dari kebudayaan-kebudayaan daerah. Kebudayaan daerah, akan memperkaya kebudayaan nasional. Kebudayaan nasional merupakan suatu kebudayaan yang didukung oleh sebagian besar warga suatu negara dan memiliki syarat mutlak bersifat khas dan dibanggakan, serta memberikan identitas terhadap warga.
Budaya nasional adalah budaya yang dihasilkan oleh masyarakat bangsa tersebut, sejak zaman dahulu hingga kini, sebagai suatu karya yang dibanggakan yang memiliki kekhasan bangsa tersebut, dan memberi identitas warga serta menciptakan suatu jati diri bangsa yang kuat. Pakaian batik merupakan salah satu contoh budaya nasional. Semula, batik adalah hasil budaya lokal. Kemudian, beberapa daerah di Indonesia dapat menciptakan batik dengan corak khas yang berbeda-beda. Batik kemudian diangkat menjadi salah satu pakaian nasional. Dengan demikian, budaya lokal menjadi budaya nasional.

Wawasan
Batik Indonesia sebagai keseluruhan etnik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non-bendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009. Menurut Soerjono Soekanto, terdapat 7 unsur budaya yang dianggap sebagai cultural universal, yaitu:

  1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transportasi, dan sebagainya).
  2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, sistem produksi, sistem distribusi, dan sebagainya).
  3. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, dan sistem perkawinan).
  4. Bahasa (lisan dan tertulis).
  5. Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya).
  6. Sistem pengetahuan.
  7. Religi (sistem kepercayaan).

Renungkan

Batik merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang diakui dunia. Sebagai generasi penerus, sepantasnya bangsa Indonesia bangga dengan mahakarya bangsa Indonesia tersebut. Pakaian batik, bukan sekedar pakaian yang bermanfaat untuk melindungi tubuh dan memperindah penampilan saja, tetapi juga mengandung makna nilai-nilai moral bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia harus bangga dan selalu mengembangkan serta menggunakan pakaian batik.

c. Tertanamnya sikap toleransi
Kekayaan budaya bangsa Indonesia, memberikan pendidikan positif dalam menanamkan sikap toleransi masyarakat Indonesia. Setiap budaya, ingin dikembangkan. Karena itu, muncul sikap kebersamaan untuk saling memberi kesempatan kebudayaan lain untuk berkembang. Kebudayaan Indonesia, bukan milik satu suku bangsa tetapi milik seluruh rakyat Indonesia.

d. Saling melengkapi hasil budaya
Kebudayaan sebagai hasil pemikiran dan kreasi manusia, tidak pernah sempurna. Keanekaragaman budaya di Indonesia, justru memberikan kesempatan untuk saling mengisi antar-kebudayaan. Contoh: seni membatik pada masa lalu, lebih banyak dikembangkan oelh masyarakat suku Jawa, khususnya Jawa Tengah, dengan corak atau motif batik Jawa. Pada saat ini, masyarakat diberbagai daerah memiliki motif batik yang diambil dari motif karya seni di daerah tersebut.

e. Mendorong inovasi kebudayaan
Inovasi kebudayaan merupakan pembaharuan kebudayaan untuk menjadi lebih baik. Contoh: kebudayaan berupa teknologi pertanian yang telah diwariskan nenek moyang. Setiap masyarakat memiliki cara bercocok tanam yang kadang berbeda, perbedaan ini tentu didasari oleh berbagai penyebab. Dengan terjadinya komunikasi kebudayaan cara bertani, maka akan memperbaiki kebudayaan yang telah berkembang. Bentuk-bentuk inovasi kebudayaan dapat terjadi karena akulturasi dan asimilasi. Contoh: menara masjid Kudus dan Bale Kulkul Ayun Bali, merupakan akulturasi Hindu, Buddha, dan Islam. Hal tersebut membuktikan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia, sangat kreatif dan sangat terbuka. Interaksi budaya tersebut, menunjukkan sikap toleransi masyarakat pada masa lalu.

4. Fungsi dan Peran Keragaman Agama

Agama merupakan pedoman hidup manusia dalam mencapai cita-cita hidup, di dunia dan di akhirat.  fungsi dan peran keragaman agama dalam pembangunan nasional, antara lain adalah:

a. Pendidikan
Fungsi dan peran agama berkaitan dengan pengajaran pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus dimiliki manusia. Setiap agama, pasti mengajarkan berbagai pengetahuan yang berkaitan dengan kehidupan di dunia dan akhirat. Agama juga mengajarkan nilai-nilai atau sikap yang seharusnya dilakukan umat manusia dalam berhubungan dengan Tuhan dan sesama manusia. Ajaran agama juga berkaitan dengan bagaimana manusia memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagai alat pendidikan, agama dapat mewujudkan peranannya sebagai motivator dan inspirasi masyarakat untuk berkreasi.

b. Penyelamat
Agama adalah sebagai petunjuk manusia untuk mencapai keselamatan dunia dan akhirat, karena itu, agama juga disebut sebagai penyelamat. Kitab suci adalah panduan yang selalu memberikan jalan hidup atau petunjuk bagaimana manusia dapat selamat dunia akhirat.

c. Kontrol Sosial
Sebagai kontrol sosial, agama berfungsi mengatur bagaimana pranata hubungan sosial. Setiap agama memiliki norma-norma yang harus dipatuhi oleh para-penganutnya. Agama mengajarkan bagaimana menghormati orangtua, bersikap dengan orang lain, berhubungan didalam masyarakat, dan sebagainya. Dalam agama Islam, mengatur bagaimana norma berpakaian, bertingkah laku, dan sebagainya.

Setiap agama memiliki pranata dalam melakukan perkawinan antarmanusia. Hal tersebut menggambarkan, agama sebagai kontrol sosial, sangat kuat bagi kehidupan manusia. Terdapat berbagai perintah dan larangan, yang harus ditaati manusia.

Setelah kalian mempelajari bagaimana fungsi dan peran agama bagi kehidupan manusia, kalian perlu memahami bagaimana peran keberagaman agama di Indonesia dalam pembangunan nasional.

a. Agama sebagai spirit pembangunan
Setiap agama, selalu mengajarkan kebaikan dan cita-cita mulia dan menekankan bagaimana manusia menyembah Tuhan serta selalu memperjuangkan kehidupan manusia. Semua amal usaha yang dilakukan, adalah untuk memperoleh pahala atau kebaikan dari Tuhan YME. Setiap agama yang dianut masyarakat Indonesia, selalu mengajarkan cara berhubungan dengan Tuhan dan berhubungan dengan sesama manusia.

Walaupun masyarakat Indonesia memiliki agama yang berbeda, tetapi semua masyarakat memiliki cita-cita sama untuk membangun bangsa dan negara Indonesia. Keberagaman agama tersebut, tidak membuat perpecahan masyarakat, tetapi justru menjadi spirit masyarakat Indonesia untuk maju bersama.

Perhatikan Sumpah Presiden RI berikut ini.
Sumpah Presiden (Wakil Presiden):
Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa
Sumpah di atas menggambarkan bahwa seorang presiden di Indonesia, menjalankan tugasnya karena untuk beribadah kepada Tuhan YME. Dia akan takut melanggar hukum dan amanah, bukan karena takut kepada manusia tetapi takut kepada Tuhan.

b. Kontrol masyarakat dalam berperilaku
Keragaman agama di Indonesia, memiliki persamaan dalam memandang perbuatan baik dan buruk. Setiap agama juga mengajarkan bagaimana manusia menghormati pemeluk agama lain, mengajak manusia lain berbuat baik, amanah pada tugas dan tanggung jawab, bersikap adil, saling menolong, dan sebagainya.
Setiap ajaran agama mengandung perintah dan larangan yang sangat sesuai dengan kebutuhan umat manusia. Contoh: seorang koruptor yang dijatuhi hukuman, karena melakukan pencurian uang negara. Tindakan koruptor tersebut, bukan hanya melanggar hukum negara, tetapi juga hukum agama apapun.

Renungkan

Tuhan menciptakan manusia dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa supaya saling mengenal. Sesungguhnya, setiap manusia memiliki derajat yang sama di mata Tuhan YME. Karena itu, keberagaman sosial budaya pada masyarakat Indonesia merupakan karunia Tuhan YME. Bangsa Indonesia, harus bersyukur dan mengelola perbedaan tersebut sebagai modal pembangunan nasional.

0 komentar:

Posting Komentar